SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Rabu, 26 Desember 2007

KPU Sulsel Bahas Strategi

(26 Dec 2007, 205 x , Komentar)

Hadapi MA, Hari Ini Gelar Pertemuan dengan KPU Kabupaten/Kota

MAKASSAR—Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sulsel, betul-betul serius menyikapi keputusan Mahkamah Agung (MA) yang memerintahkan pemilihan ulang di empat kabupaten. Bahkan, KPU Sulsel terus merapatkan barisan. Tidak hanya internal, tetapi juga dengan jajaran KPU kabupaten/kota.
Rabu, hari ini, para penyelenggara pilkada itu akan menggelar pertemuan di aula kantor KPU Sulsel. Materinya, sosialisasi putusan MA dan sikap KPU Sulsel terkait putusan MA.


Informasi yang diperoleh Fajar, pertemuan ini akan menjadi ajang konsolidasi internal KPU Sulsel menghadapi putusan MA. Selain itu, juga persiapan langkah strategis yang akan ditempuh untuk mengajukan proses hukum luar biasa yakni Peninjauan Kembali (PK) ke MA.

Tidak hanya itu. Dalam pertemuan tersebut, juga akan dibicarakan langkah yang akan ditempuh sekiranya semua persiapan yang sudah dipikirkan KPU, ternyata buntu. Sehingga, pertemuan internal ini, menjadi sangat penting artinya.

Ketua KPU Sulsel, Mappinawang yang dikonfirmasi membenarkan rencana pertemuan itu. Dijadwalkan, kata dia, Rabu, 26 Desember sore, pertemuan itu akan digelar.

Apa agendanya? Mappinawang mengaku hanya sosialisasi putusan MA, meski salinan putusan sendiri belum diterima. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan pertemuan itu akan melebar pada hal-hal strategis yang perlu dibicarakan. Termasuk soal sikap KPU atas putusan MA itu.

Untuk diketahui, konsolidasi internal KPU ini juga merupakan desakan dari bawah, khususnya KPU kabupaten/kota. Pasalnya, dikhawatirkan pasca putusan MA, ada anggota KPU yang bingung menyikapi persoalan ini.

Sebelumnya, Ketua KPU Palopo, Hamka Hidayat juga mengakui sudah meminta ke KPU Sulsel untuk mendesak segera dilakukan pertemuan. Tujuannya, untuk menyatukan persepsi dan langkah KPU pasca putusan MA.

Anggota KPU Kota Makassar, Maqbul Halim juga pernah meminta ke Mappinawang untuk menggelar pertemuan itu. Betapa tidak, kata Maqbul, hanya ada dua hal spektakuler yang terjadi di dunia ini yang benar-benar di luar jangkauan nalar. Apa itu? “Serangan atas gedung WTC di Amerika dan putusan MA atas pilkada Sulsel,” tegasnya. (har-sul)

Sumber: FAJAR (last access: 26/12/2007)


Selengkapnya >>

Senin, 17 Desember 2007

Anggota KPU Bahas Putusan MA di Warkop Phoenam

Senin, 24-12-2007 | 14:17:16
Lapoan: Muhammad Ibrahim Halim. tribuntimurcom@yahoo.com

Makassar, Tribun - Masa libur panjang ini dimanfaatkan anggota KPU Sulsel untuk membahas putusan Mahkamah Agung (MA). Sejumlah anggota KPU berkumpul di Warung Kopi Phoenam antara lain Ketua KPU Sulsel Mappinawang dan Anggota KPU Makassar, Maqbul Halim.

Pembicaraan tersebut masih seputar keputusan MA yang memerintahkan KPU kembali melakukan pemilu ulang di sejumlah daerah antara lain Gowa, Bone, Tana Toraja, dan Bantaeng. Sepanjang hari ini sejumlah demonstrasi dilakukan oleh pendukung Sayang.

Misalnya Ratusan massa dari Pemuda Pancasila menggelar unjukrasa di depan Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Senin (23/12) siang ini. Massa juga datang dari Gowa dan sejumlah daerah lain menggelar aksi yang sama seperti di Pangkep dan Bone.

Ratusan massa Pemuda Pancasilan ini sebelum mendatangi PN, terlebih mereka demo di Kantor Gubernur Sulsel dan DPRD Sulsel di Jl Urip Sumoharjo.

Mereka kemudian ke PN dengan berjalan kaki sembari membentangkan spanduk yang berisi tulisan mengecam keputusan MA. Sebagian lagi mengendarai sepeda motor. Tak pelak, akibat aksi ini mereka ini, arus lalulintas di jalan yang dilintasinya macet. (*)

Sumber: Portal Online Tribun Timur
http://www.tribun-timur.com/viewrss.php?id=57406
Tanggal 17 DEsember 2008
Selengkapnya >>

Anggota KPU Bahas Putusan MA di Warkop Phoenam


Senin, 24-12-2007 | 14:17:16
Lapoan: Muhammad Ibrahim Halim. tribuntimurcom@yahoo.com

Makassar, Tribun - Masa libur panjang ini dimanfaatkan anggota KPU Sulsel untuk membahas putusan Mahkamah Agung (MA). Sejumlah anggota KPU berkumpul di Warung Kopi Phoenam antara lain Ketua KPU Sulsel Mappinawang dan Anggota KPU Makassar, Maqbul Halim.

Pembicaraan tersebut masih seputar keputusan MA yang memerintahkan KPU kembali melakukan pemilu ulang di sejumlah daerah antara lain Gowa, Bone, Tana Toraja, dan Bantaeng. Sepanjang hari ini sejumlah demonstrasi dilakukan oleh pendukung Sayang.

Misalnya Ratusan massa dari Pemuda Pancasila menggelar unjukrasa di depan Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Senin (23/12) siang ini. Massa juga datang dari Gowa dan sejumlah daerah lain menggelar aksi yang sama seperti di Pangkep dan Bone.

Ratusan massa Pemuda Pancasilan ini sebelum mendatangi PN, terlebih mereka demo di Kantor Gubernur Sulsel dan DPRD Sulsel di Jl Urip Sumoharjo.

Mereka kemudian ke PN dengan berjalan kaki sembari membentangkan spanduk yang berisi tulisan mengecam keputusan MA. Sebagian lagi mengendarai sepeda motor. Tak pelak, akibat aksi ini mereka ini, arus lalulintas di jalan yang dilintasinya macet. (*)

Sumber: Portal Online Tribun Timur
http://www.tribun-timur.com/viewrss.php?id=57406
Tanggal 17 DEsember 2008
Selengkapnya >>

Sabtu, 15 Desember 2007

Lima Kandidat Ketua KNPI Adu Visi

Sabtu, 15-12-2007

Makassar, Tribun - Sedikitnya lima kandidat Ketua KNPI Sulsel yang bakal bersaing pada musyawarah provinsi (musprov) KNPI sulsel mengikuti adu visi dan misi yang digelar Badan Koordinasi (Badko) HMI Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (Sulselrabar), di Warung Kopi Ogi, Jumat (14/12).


Wakil Ketua DPP KNPI Armin Mustamin Toputiri dan pemerhati politik Dr Jayadi Nas hadir sebagai panelis di acarayang dipandu Anggota KPU Makassar Maqbul Halim. Di depan audiens, Maqbul memberikan kesempatan secara bergantian kepada kelima kandidat tersebut untuk memaparkan visinya ke depan jika terpilih kelak,

Kelima kandidat tersebut yakni Ketua Pemuda Muhammadiyah Abdul Rachmat Noer, Ketua BM PAN Irfan AB, Pengurus Hipmi Sulsel Nasrullah Mustamin, Ketua KNPI Makassar Muh Basri dan pengurus DPP KNPI Risman Pasigai.
Dalam visinya, Basri berjanji membuka ruang dan peluang bagi organisasi kepemudaan berkiprah di KNPI, sedang Rachmat ingin menjadikan KNPI sebagai wadah komunikasi bagi pemuda dari semua unsur dan melibatkan LSM dan badan eksekutif mahasiswa (BEM).
Sementara Nasrullah berjanji menjadikan KNPI sebagai wadah fasilitator, mediator antara masyarakat, pemuda dan pemerintah. Mengedepankan untelektualitas dan berdaya saing. Sedang Risman mengedepankan pemberdayaan kepemudaan dan menghilangkan perbedaan di tubuh KNPI.
Sementara kandidat lain, Ilhamsyah Azikin Solthan yang disebut-sebut kandidat kuat tidak tampak. Randi Patabai secara mengejutkan menyatakan mengundurkan diri dari bursa kandidat Ketua KNPI dan mengalihkan sepenuhnya dukungan Nasrullah.

Sumber: Tribun Timur. Edisi 15 Desember 2007 (Last Access: December 15, 2007)
Selengkapnya >>

Balon Ketua KNPI Adu Konsep

(15 Dec 2007, 8 x ,)
MAKASSAR -- Lima kandidat calon ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) beradu konsep di Warkop Ogi, Jl AP Pettarani, Jumat 14 Desember. Meski tema diskusi lebih bersifat universal, para pembicara lebih tertarik membahas seputar Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Sulsel.Kelima kandidat calon ketua KNPI yang hadir tersebut adalah Risman Pasigai, Irfan AB, Basri, Rachmat Noer, dan Nasrullah Mustamin. Mereka tampil sebagai pembicara dalam diskusi bertema, "Membangun kepeloporan pemuda dalam menjawab permasalahan dan espektasi masyarakat Sulsel."


Dalam diskusi yang digagas HMI Badko Sulselbar dan dipandu Maqbul Halim itu, beberapa persoalan pemuda mengemuka, antara lain pengangguran dan eksistensi lembaga kepemudaan. Untuk mengatasi berbagai persoalan itu, harapan besar digantungkan di pundak KNPI.

Satu hal yang perlu dibenahi oleh KNPI ke depan adalah kaderisasi. Rachmat Noer mengatakan KNPI perlu mencontoh pola rekrutmen tim sepak bola nasional PSSI. Pemain direkrut secara berjenjang mulai klub amatir, klub profesional, hingga ke tim nasional.

Menurut ketua Pemuda Muhammadiyah itu, saat ini tidak banyak pemuda yang mampu tampil menjadi pemimpin. Umumnya, kualitas pemuda pas-pasan. Nah, kaderisasi itu diharapkan mampu mengatasi problem ini. Risman juga sepakat pentingnya peningkatan kualitas pemuda.

Nasrullah Mustamin mengatakan selain intelek, pemuda juga mesti membekali diri dengan moral yang baik. Ke depan, pemuda juga diharapkan mampu memenangkan persaingan pada berbagai bidang kehidupan.

Untuk mencapai itu, para kandidat harus mengenali KNPI lebih dalam. Ini diutarakan dua pembanding Armin Mustamin Toputiri dan Jayadi Nas.

Libatkan Organisasi Kampus

Secara terpisah, Ketua Ikatan Mahasiswa Hukum Indonesia (Ismahi) Sulsel Rudianto Lallo berharap ke depan KNPI turut melibatkan organisasi kemahasiswaan. Pemuda kampus, lanjutnya, punya peran strategis dalam mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kami juga sangat berharap agar dalam Musda nanti, lembaga pemuda yang bernaung dalam lembaga kemahasiswaan turut diikutkan. Artinya, lembaga tersebut juga memiliki hak suara, bukan hanya sebagai peninjau," katanya.

Keinginan lembaga mahasiswa itu mendapat respons Rachmat. Dia mengatakan ke depan KNPI harus mengakomodasi lembaga mahasiswa dan LSM.

Di tempat terpisah

Wakil Ketua DPD AMPI Sulsel Ilham Jaya, kemarin mengatakan, OKP ini masih bersikap netral atau belum mendukung salah satu figur calon ketua KNPI Sulsel.
"Jika ada figur yang mengklaim bahwa dirinya didukung DPD AMPI Sulsel, maka itu sangat tidak benar adanya," kata Ilham.

Bagi AMPI, lanjutnya, yang diprioritaskan adalah kader internalnya. Namun, jika tak ada kader AMPI yang layak memimpin KNPI Sulsel, maka AMPI tetap akan mendukung kader di luar AMPI.(sap-sul)

Sumber: Harian FAJAR edisi 15 Desember 2007. (Last Access: 15 Desember 2007)
Selengkapnya >>

follow me @maqbulhalim