SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Rabu, 02 April 2008

Isu Muhammadiyah Jadi Masukan Pleno KPU Pusat

Rabu, 02-04-2008
Ketua KPU: 10 Calon Dinyatakan Lulus; Penentuan 5 Besar Tanggal 6- 7 Mei

Makassar, Tribun - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Prof Dr Hafidz Ansary, mengungkapkan, komposisi mayoritas kader Muhammadiyah di calon anggota KPU Sulsel akan di dibawa ke rapat pleno KPU Pusat untuk menentukan lima orang calon anggota KPU Sulsel periode 2008-2013 di Jakarta.

"Ini adalah salah satu masukan dari masyarakat. Kita akan menjadikannya sebagai pertimbangan. Kami akan membawa koran berisi berita mengenai seleksi calon KPU Sulsel ke Jakarta untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan pleno nanti," kata Prof Dr Hafidz Ansary kepada wartawan usai pelaksanaan fit and proper test 10 calon anggota KPU Sulsel di Kantor KPU Sulsel, Jl AP Pettarani, Makassar, Selasa (1/4).
Hafidz didampingi anggota KPU lainnya, Sri Nuryanti, dan Wakil Kepala Biro SDM Sekretaris Jenderal KPU Pusat, Farida Fauzia. Fit and propertest dimulai pukul 11.00 wita dan berakhir pukul 2.00 wita.

Rapat pleno tujuh anggota KPU Pusat dijadwalkan digelar tanggal 6-7 Mei mendatang di Jakarta. Rampungnya uji kelaikan 10 calon anggota KPU kemarin, sekaligus menandai berakhirnya masa tugas lima anggota tim seleksi KPU Sulsel. Timsel KPU ini juga tercatat beberapa kader Muhammadiyah.

Calon anggota KPU yang paling terakhir menjalani fit adalah Ziaur Rahman, anggota KPU Takalar yang berhasil lolos sampai ke 10 besar. Berbeda dengan rekan-rekannya, Ziaur hanya menjalani ujian selama kurang lebih 20 menit. Sedangkan rekan-rekan lainnya menjalaninya rata- rata 30 sampai 40 menit.

Hafidz menjelaskan, berdasarkan hasil tanyajawabnya dengan para calon, ia menyimpulkan bahwa ke-10 orang tersebut dinyatakan lulus. Hanya saja, ia belum bisa menentukan lima besar yang akan menjadi anggota KPU.

"Kita mesti melakukan rapat pleno di Jakarta. Hasil rapat inilah yang nantinya akan menghasilkan lima besar. Kami berharap masyarakat memberi masukan kepada kami mengenai ke-10 orang ini untuk dijadikan pertimbangan dalam rapat pleno nanti," tandas Guru Besar Universitas Antasari ini.

Ketua KPU Bawa Tribun ke Jakarta
"BAGAIMANA dengan berita ini?" kata Ketua KPU Hafidz Ansari kepada Maqbul Halim, calon anggota KPU Sulsel yang mendapat giliran ke-5 menjalani fit and proper test di Kantor KPU Sulsel, sambil memperlihatkan berita Tribun yang memuat mengenai jaringan Muhammadiyah di KPU Sulsel, Selasa (1/4).

Maqbul yang memiliki latar belakang pendidikan Muhammadiyah sejak masih kanak-kanak sampai tamat SMA di Belawa, Kabupaten Wajo, mengaku telah membaca berita terbitan hari ini (kemarin) dan mengatakan bahwa selama ia menjadi anggota KPU Makassar, ia tidak pernah mengakomodir satu pun organisasi kemasyarakatan, termasuk Muhammadiyah.

Kendati demikian, menurut Hafidz, yang akan menjadi pertimbangan utama dalam penentuan lima anggota KPU nanti adalah integritas, kompetensi, dan pengalaman menjadi anggota KPU.

Pemuda NU Protes Timsel
DUA pengurus organisasi yang bernaung di bawah Nahdlatul Ulama (NU) memprotes Tim Seleksi KPU Sulsel. Masing-masing Barisan Muda NU Sulsel dan LKK NU Kota Makassar.
Mereka menilai tim seleksi KPU tidak objektif menetapkan sepuluh besar calon anggota KPU yang didominasi kader Muhammadiyah. "Rekruitmen anggota KPU Sulsel menjadi preseden buruk untuk pelaksanaan demokrasi di daerah ini. Masa calon anggota KPU didominasi satu golongan saja," kata Wakil Ketua BMNU Sulsel, Harianto Gatot, Selasa (1/4).

Hal senada disampaikan Sekretaris (Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) NU Makassar, Pendais Haq.Dari sepuluh calon anggota KPU Sulsel yang mengikuti fit and propertest kemarin, lima di antarnya berlatarbelakang kader Muhammadiyah. Mereka adalah, Hasnawati Latief, Maqbul Halim, Waspada Santing, Samsir, dan Dr Jayadi Nas, dan Abdul Rahman.

"Pernyataan kami tak terkait dengan rivalitas NU-Muhammadiyah. Ini semata-mata peringatan bahwa jika ini dibiarkan akan menciderai proses demokrasi yang telah dibangun dengan susah payah,"kata Pendais yang juga fungsionaris FIK Ornop Sulsel.

Sumber:
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=71171&jenis=Politik
Tanggal: 2 April 2008

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim