SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Minggu, 16 November 2008

berIKRAR Putuskan Terima Putusan KPU Makassar

Laporan: Muhammad Irham. la_toge_langi@yahoo.com

Makassar, Tribun - Jumlah kandidat Wali Kota Makassar yang menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar semakin berkurang. Setelah pasangan Halim Razak-Jafar Sodding menyatakan tidak akan ikut menggugat, kini giliran pasangan Iriantosyah Kasim-Razak Djalle (berIKRAR) yang menyatakan menarik gugatan.

Melalui juru bicara berIRKAR, La Ode Darmono, pasangan yang maju lewat jalur perseorangan ini menyatakan menerima hasil perhitungan yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar.

"Walau kami menemukan sejumlah kecurangan baik pada saat sebelum dan sesudah pemilihan umum berlangsung, kami memutuskan menerima hasil itu. Kita tidak akan mempersoalkan lagi hasilnya," kata La Ode Darmono kepada Tribun, Sabtu (15/11).

Karena itu pula tim berIKRAR tidak ikut menandatangani gugatan ke KPU yang didaftarkan di Mahkamah Konstitusi (MK). Gugatan ke KPU hanya ditandatangani empat pasangan kandidat yaitu pasangan Idris Manggabarani-Adil Patu (idial), Ridwan Musagani-Irwan Paturusi (RI), Firmansyah Mappasawang-Kasma F Amin (PASmi), dan pasangan Ilham Alim Bachri-Herman Handoko (Idola).

Meski tidak ikut bertandatangan, menurut La Ode, beberapa temuan kecurangan yang ditemukan oleh tim pemenangan berIKRAR, seperti bukti penggembosan suara di salah satu tempat pemungutan suara (TPS), tetap diserahkan ke tim hukum koalisi empat kandidat untuk diajukan ke MK.(*)

Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (rex)
Selengkapnya >>

Rabu, 12 November 2008

Demo Mesin Pengering

Pada sebuah Mall, sebuah produk mesin cuci diperagakan atau didemonstrasikan. Kelebihan mesin cuci ini adalah tabung pengeringnya. Begitu pakaian atau kain sudah dikeringkan di tabung itu, maka pabrik atau produk itu menjamin tak akan ditemukan lagi kandungan air pada kain atau pakaian yang telah dikeringkan itu. Ia bahkan menantang orang-orang kuat untuk memeras atau memilih kain tersebut, mereka pasti tidak menemukan setetes air pun dari kain itu.

Sambil menunggu pengunjung yang merasa dirinya kuat untuk memeras kain tersebut, pihak menyelenggara mendemonstrasikan kekuatan Chris John (salah satu petinju kuat dari Indonesia). Rupanya, Chris John memang tidak menemukan setetes air pun dari kain yang ia peras itu. Demonstrasi kedua adalah menghadirkan Ade Rai (binaragawan andalan Indonesia). Ia juga memeras kain yang sudah dikeringkan mesin cuci tersebut. Sama dengan Chris John sebelumnya, juga tak setetes air pun yang keluar menetes dari kain itu.

Penyelenggara pun sangat berbangga dengan keberhasilan produk mesin pengeringnya pada demo produk itu. Sembari itu, seorang pengunjung menawarkan diri untuk memeras kain itu. Pengunjung yang berbadan ceking dan kecil ini pun diberi kesempatan. Semua pengunjung lain dan penyelenggara demo, termasuk Chris John dan Ade Rai terperanga melihat aksi spektakuler pengunjung yang satu ini. Pemeras terakhir ini mampu memeras kain yang telah diperas Chris John dan Ade Rai dan kemudian kain itu meneteskan air hingga setengah gelas.

Pemilik produk menjadi panik, dan tidak mengerti aksi pengunjung terakhir ini. Bukan kain itu sudah tidak mengandung air, namun kenyataannya pengunjung yang terakhir ini masih bisa mendapatkan air dari kain itu! Ini ibaranya menenggak air dari gelas kosong.

Seorang kru penyelenggara pun bertanya kepada pengunjung yang terakhir. Ternyata, pengunjung yang terakhir ini adalah seorang polisi lalu lintas. Polisi itu pun dengan bangga pergi meninggalkan arena.

Selengkapnya >>

Senin, 03 November 2008

Ilham-Idris Berpelukan di Warkop

Sabtu, 01-11-2008

Anggap Masalah Pilkada Sudah Selesai; Pendukun idial Masih Berdemo

Makassar, Tribun - Wali Kota Makassar terpilih versi quick count (penghitungan cepat), Ilham Arief Sirajuddin, bertemu dengan rivalnya di pemilihan wali kota, Idris Manggabarani, di salah satu warung kopi Phoenam, Makassar, Jumat (31/10).

Keduanya bahkan saling berpelukan yang disambut tepuk tangan mereka yang hadir. Ilham yang lebih dulu berada di tempat tersebut langsung menyambut Idris yang datang belakangan.

"Makassar membutuhkan sosok seperti Pak Idris yang mengesampingkan kepentingan pribadi untuk kepentingan masyarakat banyak. Beliau seorang negarawan sejati, bukan politisi," kata Ilham memuji Idris.

Di Pilwali Makassar, Ilham berapasangan dengan Supomo Guntur (IASmo) diusung oleh koalisi Golkar, PDIP, PDS, PBR, dan PBB. Sedangkan Idris menggandeng Adil Patu (idial) diusung oleh koalisi Partai Demokrat-PDK.

Versi quick count Lembaga Survei Indonesia (LSI), IASmo mengantongi suara 65 persen sedangkan idial di peringkat kedua mendapat 19 persen. Kandidat lainnya mendapat di bawah 10 persen, termasuk tiga kandidat yang melalui jalur perseorang (independen).
Meski Ilham dan Idris sudah menggelar "rekonsiliasi" usai pencoblosan pilwali, namun sebagian pendukung idial belum menerima menerima hasil pencoblosan.

Bahkan sejumlah pendukung idial menggelar aksi unjuk rasa di kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Makassar di Jl AP Pettarani, kemarin.

Ilham dan Idris terlibat rivalitas politik sebelum pilwali. Namun Idris secara terbuka menyatakan salut pada Ilham. Pertemuan kedua figur ini diawali komunikasi lewat pesan singkat (SMS) dan berbicara langsung.

Tidak hanya bertemu dengan Ilham, Idris juga memasang iklan di sejumlah media dan mengakui keunggulan rivalnya itu.

"Tanpa mengurangi rasa hormat saya atas perjuangan teman-teman relawan, saya harus akui, Ilham, Supomo dan timnya sulit dikalahkan. The game is over (permainan sudah selesai) dan keduanya dipilih mayoritas masyarakat Makassar," kata Idris yang juga Bendahara DPD Partai Demokrat Sulsel ini.

Idris menyatakan, dia menelepon Ilham setelah quick count LSI yang memenangkan pasangan nomor urut satu ini dilansir.

Ilham berjanji mengakomodasi visi dan misi Idris untuk membangun Makassar. Pada kesempatan tersebut, Ketua DPD II Golkar Makassar ini juga mengajak seluruh kontestan pilwali bergandengan tangan memberi sumbangsih melanjutkan pembangunan di daerah berpenduduk 1,3 juta jiwa ini.

"Mari bersama-sama menunggu penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar dan menjaga kondisi Makassar tetap kondusif. Saya dan Supomo terbuka menerima konsep dari siapapun demi kemajuan Makassar," ujar Ilham.

Kendati mengakui pasangan IASmo sebagai pemenang, Idris tak menampik protes yang dilakukan sebagian kontestan pilwali. Menurutnya, protes yang dimotori calon wakilnya Adil Patu dan master campaign Idial, Diza Rasyid Ali, merupakan dinamika politik.

"Protes itu alami. Setiap pemilihan pasti ada protes seperti itu dan itulah bagian dinamika demokrasi," ujarnya. Adil cs menjadi inisiator pertemuan kontestan pilwali yang kalah di Hotel Horizon, sehari sebelumnya. Mereka mempertanyakan minimnya partisipasi pemilih dan sejumlah kecurangan di TPS.

Tanggapan Adil
Dikonfirmasi terpisah, Adil menyebut pertemuan Ilham dan Idris bagian dari komunikasi politik. "Tidak ada yang istimewa dari pertemuan itu. Misi idial tidak hanya melihat pada siapa yang menang. Tapi yang utama adalah bagaimana pendidikan politik kepada masyarakat," kata Ketua PDK Makassar ini.

Terlepas dari pertemuan itu, Adil menyebut Idris tetap menghargai aspirasi pendukungnya yang masih mempertanyakan kemenangan IASmo.

"Apakah pilwali telah berjalan dengan demokrasi yang lebih berkualitas?Atau telah terciderai dengan intervensi aparat yang berlebihan? Ini masih menjadi pertanyaan," ujar anggota DPRD Sulsel ini.

Senada dengan Adil, jubir idial, Syamsu Rizal, menyebut pertemuan Idris-Ilham sifatnya pribadi. "Secara pribadi boleh saja, tapi secara tim, kami masih memproses pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Saya yakin Pak Idris masih menghargai timnya," ujar legislator PDK Makassar ini.

Syamsu justru mempertanyakan langkah politik Idris yang dinilai terburu-buru. "Padahal KPU belum menetapkan hasil perhitungan suara dan tim masih bekerja," tambahnya.

Meski demikian, Rizal menepis kalau Idris dan Adil telah pecah kongsi menyusul iklan ucapan selamat dan pertemuan Idris dan Ilham.

Tanggapan Pengamat
Pengamat komunikasi politik dari Unhas, Andi Haris dan Azwar Hasan mengaku salut dengan sikap politik Idris. Sebaliknya, keduanya menyayangkan sikap wakil Idris, Adil Patu, yang baru-baru ini meluncurkan buku Kearifan Sang Kandidat.
"Pertemuan Idris dan Ilham merupakan sebuah bentuk etika berdemokrasi di mana Idris menunjukkan wataknya sebagai pengusaha dengan karakter sportivitas, fairness, rasional. Sekaligus pendidikan politik bagi rakyat," kata Azwar.

Diulang
Sementara itu, sekitar 100 orang yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Makassar Menggugat melakukan aksi unjuk rasa di KPU Makassar dan Panwaslu Makassar, kemarin. Mereka meminta Pemilihan Umum Wali Kota Makassar diulang.

Massa yang terdiri dari berbagai komunitas dan sejumlah partai politik pengusung kandidat wali kota yang kalah juga turut tampak. Kendati hujan, mereka berorasi dengan penuh semangat.

Di kantor panwaslu, mereka mendesak lembaga ini untuk merekomendasikan ke KPU Makassar agar Pemilihan Wali Kota Makassar diulang.

Di sana, mereka diterima anggota Panwas Pemilu AKP B Kora dan anggota panwas lainnya. Di luar gedung, orator aksi Diza Rasyid Ali mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan hasil pemilu, namun prosesnya diduga sarat rekayasa, by desaign, dan bahkan cenderung ada konspirasi sistematis sehingga terjadi penggembosan basis suara kandidat lain.

"Tidak ada penggelembungan, tidak ada mark up suara. Namun, yang ada hanya penggembosan suara kandidat lain yang lahir dari sebuah konspirasi sistematis, mulai perangkat pemilu, KPU, PPK, PPS, KPPS, camat dan lurah," kata ketua DPW Partai Patriot Sulsel ini.

Menurutnya, kartu pemilih hanya didistribusikan kepada basis massa kandidat tertentu, namun kandidat lainnya digembosi.

Akhirnya, hasil perolehan angka terlalu mencolok. Belum lagi tempat warga mencoblos, di silang agar warga enggan pergi memilih karena terlalu jauh.

Akibatnya, kata Diza, semua suara kandidat lain hanya berjumlah puluhan bahkan ada calon yang dapat nol. Namun kandidat tertentu mendapatkan angka 100, 150, dan 200. "Ini tidak masuk akal," kata Diza menggunakan mikrofon.

Selain meminta pemilu wali kota diulang, Diza juga menyayangkan kinerja KPU yang tidak profesional dan terkesan tidak siap menghelat pesta demokrasi ini.

Kartu pemilih dibagi satu hari sebelum hari H, banyak nama ganda, ada yang sudah meninggal atau pindah masih terdaftar, dan lainnya.

Ratusan polisi berjaga-jaga di depan pintu gerbang sekretariat KPU Makassar yang berkantor di Gedung PKK Makassar itu.

Sebelumnya, mereka melakukan hal sama di KPU Makassar. Petugas hanya mengizinkan perwakilan massa masuk untuk menyampaikan uneg-unegnya. Mereka diterima empat anggota KPU, Syahrir Makkuradde, Pahir Halim, Dirgahayu Lantara, dan Maqbul Halim.

Sedang Ketua KPU Zulkfli Gani Ottoh tidak berada di tempat.
Menurut Diza, pihaknya sementara melengkapi bukti-bukti kecurangan dan kejanggalan yang terjadi pada proses Pemilu Wali Kota Makassar. Selanjutkan akan menempuh jalur hukum.

Perwakilan massa Dedy Alamsyah Mannaroy menegaskan jika pihaknya akan melakukan aksi ini setiaphari, hingga hari H penetapan wali kota dan wakil wali kota. "Enam pasangan kandidat sudah sepakat tidak akan meneken berita acara penetapan," katanya.

Pahir Halim yang dikonfirmasi soal tuntutan itu menjawab singkat. Mereka telah menciptakan demokrasi melalui unjuk rasa, jika ada dialog maka pihaknya juga siap berdialog.

Begitupula apabila mereka menempuh jalur hukum. "Kalau ada gugatan hukum maka kami pelajari gugatannya. Kami siap menghadapi gugatan sebagai pertanggungjawaban kami. Kita akan lihat materi gugatannya, apakah perlu disiapkan pengacara atau tidak," jelas Pahir singkat.

Sumber: Harian Tribun Timur Edisi 1 Nopember 2008
http://www.tribun-timur.com/viewrss.php?id=105488
Akses tanggal 3 Nopember 2008
Selengkapnya >>

Minggu, 02 November 2008

Sudah 441.098 Suara Masuk di KPU Makassar

Makassar, 02 Nopember 2008
Press Release

Hingga Minggu, (2/11) sudah tercatat 441.098 suara yang masuk di pangkalan data Penghitungan KPU Kota Makassar. Data tersebut disalin dari formulir C2-KWK Besar dan Lampiran Formulir C1-KWK. Sesuai jadwal tahapan, KPU Kota Makassar akah melaksanakan Rekapitulasi Penghitungan pada Selasa, 04 Nopember 2008, di Kantor KPU Kota Makassar Jln. Angrek Raya No. 2. Peringkat sementara masing-masing pasangan calon adalah sebagai berikut:

1. Ilham-Supomo 293.349 (66.50%)
2. Idris-Adil 83.730 (18.98%)
3. Halim-Jafar 29.104 (6.60%)
4. Ridwan-Irwan 9.729 (2.21%)
5. Firman-Kasma 11.090 (2.51%)
6. Irianto-Razak 10.627 (2.41%)
7. Ilham-Herman 3.469 (0.79%)
Total Suara adalah 441.098

















KPU KOTA MAKASSAR

MEDIA CENTER
Selengkapnya >>

Sabtu, 01 November 2008

KPU Makassar telah Mencatat 428.749 Suara

Sabtu, 01 Nopember 2008
Press Release

Sampai hari ketiga (01/11), KPU Kota Makassar telah mencatat suara sah yang telah masuk di KPU Makassar langsung dari TPS-TPS. Jumlah tersebut adalah berdasarkan angka jumlah yang tertera pada formulir C2 KWK Besar dan lampiran formulir C1 KWK. Untuk perolehan masing-masing calon, adalah sebagai berikut:

1. Ilham-Supomo 284.912 (66.45%)
2. Idris-Adil 81.609 (19.03%)
3. Halim-Jafar 28.246 (6.59%)
4. Ridwan-Irwan 9.488 (2.21%)
5. Firman-Kasma 10.881 (2.54%)
6. Irianto-Razak 10.223 (2.38%)
7. Ilham-Herman 3.390 (0.79%)

Hari ini sedang berlangsung rekapitulasi di tingkat kecamatan. Terdapat 10 PPK Kecamatan yang sedang melakukan kegiatan rekap hari ini.

MEDIA CENTER
KPU KOTA MAKASSAR

Selengkapnya >>

follow me @maqbulhalim