SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Kamis, 10 Maret 2011

Suara Golkar, Suara Rakyat

“Apa sih yang teman-teman ragukan?”, tanya Syahrul sembari bergerak di hadapan lima ratusan pengurus level elit dari DPD I dan DPD II yang khusuk menyimak.


Ruang teater Trans Studio Theme Park di Sabtu Malam 5 Maret kemarin itu, pun hening. Syahrul Yasin Limpo, ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, berkali-kali mengalihkan pandangannya dari peserta ke peserta berikutnya. Peserta hanyut dalam hening, tanpa suara. Mereka menanti kalimat apa gerangan berikutnya yang bakal keluar dari mulut sang ketua.

Di tribun terap ruang teater tertutup itu, ada ketua-ketua DPD II yang bupati, wakil bupati, walikota, wakil walikota, ketua-ketua DPRD. Mereka duduk tenang menyimak kata demi kata, kalimat demi kalimat yang terlontar dari orasi sang Ketua. Sesekali Syahrul bercanda, tetapi juga tetap dengan kukuh tanpa hendak ingin ditawar-tawar dalam ber-Golkar.

Personel panitia dan AMPG pun hampir tidak pernah meninggalkan tempat. Tak ada peserta yang lalu lalang yang harus mereka pantau, ingatkan, atau tegur agar berlaku tertib. Setiap peserta bertanggung jawab dengan sendirinya untuk menertibkan dirinya atau agar tidak menjadi sumber kebisingan. Fokus pandang peserta kepada Syahrul ikut bergerak sesuai arah langkah kaki sang ketua.

Setiap arah titik sorotan beberapa lampu kuning, hanya kepada sosok Syahrul yang terus melintas di hadapan peserta, yang hampir tertutup keremangan. Suara bening Syahrul menggema, tajam memecah keheningan. Suaranya kadang rendah, lalu pelan-pelan menanjak. Atau, dalam tekanan tinggi, lalu beranjak luruh. Kerap juga menghentak untuk hal-hal yang penting.

Itulah upgrading utama, yang didesain untuk menyuntikkan semangat bagi kader dan pengurus partai yang berlambang beringin rimbun ini. Selain semangat, Syahrul juga menyakinkan kader beringin bahwa partai yang berorientasi kesejahteraan rakyat tak akan ditinggalkan oleh rakyat.

Sekjen DPP, Idrus Marham juga tak kalah gesitnya dari Syahrul pada kesempatan itu. Mereka berdua sepertinya hendak berakhir pada kesimpulan yang mungkin berbentuk adagium: “masa depan bangsa ada pada Partai Golkar dan di Golkarlah orang-orang akan menemukan masa depan bangsa”. Jika pun adagium itu berlanjut, mungkin kalimatnya adalah, “membangun Partai Golkar, dengan sendirinya berarti membangun masa depan bangsa.”

Dari mereka berdua, peserta banyak menemukan jendela harapan, strategi Golkar mensejahterakan rakyat, filsafat politik kepartaian Golkar, sikap politik Golkar terhadap kepentingan rakyat, arah perjuangan Partai Golkar. Mereka seperti menari di atas lantai teater yang berwarna kuning itu. Mereka berdua saling bersahutan, yang sesekali mengundang gelak tawa peserta.

Peserta seperti Ali Muchtar Ngabalin juga sempat memberi terstimoni tentang jiwa Golkar dalam dirinya, yang membuatnya terpanggil untuk ber-Golkar. Jangan-jangan, dalam diri Ali Muchtar sudah berkata, “dari Golkar kami berasal, dan di Golkar pun kami kembali.”

“Apa sih yang teman-teman ragukan,” tanya Syahrul berkali-kali dalam mimik yang meyakinkan.

Sesekali, dalam situasi tak terduga, hiburan tiba-tiba tersembul memberi jedah ceramah plus Syahrul YL dan Idrus Marham. Desain Upgrading Utama ini memang diinspirasi dari kegiatan Yellow Night yang sudah berputar hingga lima kali di berbagai titik tempat di Sulawesi Selatan.

Atmosfer doktrin PAKU BESI juga sesekali terselip pada upgrading utama ini. Tiga jam peserta dalam buaian gelombang orasi Syahrul YL dan Idrus Marham.

Setiap peserta lalu membubarkan diri, beranjak pulang. Pulang dengan hati yang sarat harapan. Di tangan mereka pun menggumpal semangat untuk memutar kejayaan Partai Golkar. Mereka akan bergerak pulang ke segala arah. Mereka ingin dalam sedetik tiba di “rumah rakyat” untuk membahasakan harapan, dan saling menguatkan hati.
Pada akhirnya, setiap orang dari rakyat akan berkata, “suara golkar, itulah suara kami.” Karena memang, Suara Golkar, Suara Rakyat.(PG/MH)

Sumber: FAJAR, Tribun Timur dan SINDO Makassar edisi Senin, 7 Maret 2011
Selengkapnya >>

follow me @maqbulhalim